DELIKJATIM86.COM TUBAN // Gara-gara dilarang menggarap lahan persil seorang petani asal Soko, Kabupaten Tuban, Heri Istono (48), nekat membacok mantri hutan KPH Perhutani Parengan, Sudarman (50), di warung kawasan Desa Tluwe, Kecamatan Soko, Tuban, Kamis (6/2/2025) pukul 18.00 WIB.
Akibat sabetan sabit dari tangan pesanggem tersebut, korban asal Kabupaten Bojonegoro itu dirawat intensif di rumah sakit. Ia menderita luka robek di bagian kening, tangan, dan punggung.
Tragedi berdarah menjelang malam tersebut berawal, saat ibu pelaku yang sedang menanam cabai tiba-tiba ditegur oleh Sudarman. Ia meminta agar tak lagi menggarap persil di wilayah KRPH Tluwe, BKPH Parengan Selatan yang masuk teritorial KPH Perhutani Parengan.
“Ibu saya dilarang menggarap persil, alasannya mau ditanami pohon jati,” ungkap Heri Istono tertunduk lesu di hadapan penyidik Polres Tuban, Jumat (7/2/2025).
Ia katakan, begitu mendengar cerita dari ibunya, emosi batinnya bergolak dan langsung naik pitam. Setelah itu, ia mendatangi korban yang sedang berada di sebuah warung di Desa Tluwe. Tanpa babibu langsung menyabetkan sabit ke arah korban.
“Saya bacok tiga kali, setelah itu saya lari,” ucap Heri Istono.
Mendapat laporan adanya aksi pembacokan, jajaran Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Tak lama berselang pelaku ditangkap saat bersembunyi di dalam rumahnya.
“Selain pelaku, kita juga mengamankan sebilah sabit yang digunakan untuk membacok korban,” terang Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander. Sedangkan korbannya, tambah Dimas Robin, saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit Bojonegoro.