DELIKJATIM MOJOKERTO // Beredarnya di media online terkait Sembilan anggota polisi di beri penghargaan dari Pemerintah Kota Mojokerto pada momen HUT Bhayangkara ke-79, Selasa, 1 Juli 2025 kian viral .
Penghargaan ini diberikan berkat keberjasilan mengungkap kasus peredaran narkoba senilai Rp 307 juta ,Penghargaan diberikan oleh Wakil Walikota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi usai upacara HUT Bhayangkara di Kantor Pemkot Mojokerto.
Kasatnarkoba Polres Mojokerto Kota Iptu Arif Setiawan bersama 8 anggotanya menerima penghargaan tersebut.
Sandi mengapresiasi kinerja dan kesiapan jajaran Polres Mojokerto Kota telah menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat di tengah dinamika dan perkembangan era modernisasi.
“Saya mengapresiasi Polres Mojokerto Kota yang selalu sigap dalam menjalangkan 3 fungsi secara bersamaan yaitu perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika lintas wilayah dalam operasi yang berlangsung hampir sebulan penuh, sejak 29 April hingga 27 Mei 2025.
Dalam operasi ini, petugas mengamankan delapan orang yang diduga kuat terlibat dalam distribusi dan penyalahgunaan narkotika serta obat keras ilegal.
Dari tangan delapan tersangka, petugas menyita 217,53 gram sabu, 8.450 butir pil Double L, enam timbangan digital, sembilan unit telepon genggam, empat sepeda motor, serta uang tunai Rp 330 ribu.
Nilai seluruh barang bukti tersebut ditaksir mencapai Rp 307.931.000. Asumsinya setiap gram sabu seharga Rp 1,3 juta, sedangkan Pil koplo 8rb butir.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri turut memberikan pemberian santunan dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( Asabri) kepada Ayah Kandung dari mendiang Bripda Wahyu Prastiyanto.
Di momen ini, Daniel berpesan kepada seluruh jajarannya untuk merefleksikan tema HUT Bhayangkara ke-79, yaitu ‘Polri Untuk Masyarakat”. Anggota kepolisian diharapkan mampu untuk terus hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dengan sepenuh hati.
“Kehadiran Polri di tengah-tengah masyarakat adalah sebagai pelindung, pengayom dan pelayan untuk memberikan rasa aman. Kehadiran kita harus menjadi sumber solusi, bukan masalah. Menjadi penenang, bukan pemicu,” pesan Daniel.
Editor ” zam // ipenk