Lamongan Lepas Reciki, Sampahpun Jadi Saksi: Siapa Pengganti yang Dinanti

admin
Img 20250912 wa0050

DELIKJATIM86.Com/LAMONGAN – Kabupaten Lamongan tengah disibukkan dengan pencarian mitra baru untuk mengelola sampah, menyusul berakhirnya masa kontrak dengan PT Reciki Solusi Indonesia. TPST Samtaku Lamongan, yang berlokasi di Jl. Imam Buchori, kini harus merelakan “perpisahan” ini setelah enam tahun bekerja sama sejak diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, pada tahun 2019.

Keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak ini membuat Pemkab Lamongan harus segera mencari pengganti. Akibatnya, untuk sementara waktu, seluruh sampah di Kabupaten Lamongan kini “mengungsi” ke TPA Tambakrigadung. Sebuah banner bahkan dipasang di pintu masuk TPA Tambakrigadung, mengumumkan bahwa pembuangan sampah akan dikenakan retribusi. Seolah sampah pun ikut merasakan dampak inflasi.

Menurut sumber terpercaya di TPA Tambakrigadung (yang namanya dirahasiakan demi keamanan dan kenyamanan bersama), sejak TPST Samtaku resmi ditutup pada 6 September lalu, TPA Tambakrigadung menjadi “rumah baru” bagi seluruh sampah Lamongan.

“Sekarang sejak SAMTAKU resmi ditutup per tanggal 6 September kemarin, semua sampah dibuang di TPA Tambakrigadung,” ujarnya.

Informasi mengenai retribusi juga dibenarkan oleh sumber tersebut. “Infonya dari tulisan di banner depan memang akan ditarik retribusi kalau membuang ke sini.” Namun, ia mengaku belum mengetahui detail nominalnya karena ada Peraturan Daerah (PERDA) baru yang mengatur hal tersebut. “Kalau nominalnya saya kurang paham, karena infonya ada penerbitan PERDA baru soal itu, tapi detailnya gimana saya belum baca,” tambahnya. Mungkin saja, detailnya lebih rumit dari skripsi mahasiswa tingkat akhir.

Warga sekitar TPA pun berharap agar Pemkab Lamongan segera menemukan solusi. “Ya semoga cepat dapat vendor pengganti lah, supaya gak numpuk ke sini semua,” harapnya. Jika tidak, TPA Tambakrigadung bisa menjadi “gunung sampah” dadakan, mengalahkan pemandangan gunung yang asli.

Hingga berita ini diturunkan, Pemkab Lamongan belum memberikan keterangan resmi terkait proses pencarian vendor baru. Namun, satu hal yang pasti, sampah Lamongan membutuhkan “pahlawan” baru untuk mengelola limbah dengan lebih baik. Semoga saja, “jodoh” untuk sampah Lamongan segera ditemukan.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *