Orasi Kebangkitan Kemaritiman oleh Yak Rokhim Putra Lamongan di Museum Maritim Pelindo, Jakarta

admin
Img 20250522 wa0010

DELIKJATIM86.COM/Jakarta, 21 April 2025 – Dengan penuh semangat dan niat luhur, Yak Rokhim Putra Lamongan membuka seminar bertajuk “Peran Seniman dan Budayawan dalam Membangun Kebangkitan Peradaban Maritim” yang digelar di Museum Maritim Pelindo, Jakarta. Dalam orasinya, Yak Rokhim menegaskan pentingnya peran samudra sebagai nyawa, harga diri, dan kehormatan bangsa Indonesia.

“Samudra adalah jiwa kita. Menghadap samudra berarti menghadap relung hati dan sanubari bangsa,” ujar Yak Rokhim di hadapan para peserta seminar yang terdiri dari seniman, budayawan, dan pemerhati kemaritiman.

Ia menekankan, perjalanan dan pelayaran di samudra kehidupan harus terus dilanjutkan, meneruskan estafet cita-cita bangsa dengan tekad dan semangat yang membara.

“Perjalanan ini adalah perjalanan menuju cakrawala semesta, menengok kembali sejarah Nusantara yang penuh keberanian membela lautan, melawan arus, dan menantang gelombang kepentingan,” lanjutnya.

Foto Yak Rokhim & Cak Lontong

Yak Rokhim, yang juga dikenal dengan julukan Jogo Wengi, mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus merefleksikan makna hakiki dari kisah berenang, menyelam, hingga tenggelam di samudra kehidupan. Menurutnya, jiwa murni harus terpatri dalam setiap langkah dan karya, baik yang diekspresikan melalui nada, warna, gerak, kata, maupun karya seni lainnya. Ia juga menyoroti pentingnya pergerakan yang matang, baik dalam menggunakan “mata uang” maupun “mata kaki” sebagai simbol kehati-hatian dalam melangkah dan berkarya.

Dalam orasinya yang sarat makna, Yak Rokhim menyampaikan, “Anak-anak samudra membawa rahmat dan tanda, meniupkan semangat kebudayaan agar subur dan bermakna. Namun, kita harus waspada agar kesadaran tidak berhenti pada aliran yang primodial, seperti sungai, waduk, danau, atau empang.”

Foto Acara

Lebih lanjut, Yak Rokhim menegaskan bahwa samudra adalah cikal bakal pertumbuhan dan kemajuan bangsa. Pelabuhan harus menjadi portal utama perdagangan, dan pergerakan blok kebijaksanaan serta kerakyatan perlu diperbesar agar gelombang kesadaran berubah menjadi tsunami peradaban. Ia mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak terbuai oleh rayuan dan mimpi desain kelicikan yang menyesatkan.

“SDM masyarakat harus ditata berdasarkan amanah Pancasila. Pembangunan dan pembagian rejeki serta peluang harus merata demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, agar tidak hanya dinikmati oleh segelintir elit, tetapi juga mengalir hingga ke lapisan masyarakat terbawah,” tegasnya.

Di akhir orasi, Yak Rokhim mengajak seluruh peserta, khususnya para seniman dan budayawan, untuk lebih membuka hati dan pikiran. Ia mengibaratkan,

“Garuda membentangkan dada, menjadi kapal kita semua, sumber suara untuk membangun lahir dan dunia. Bersama garam di samudra jiwa, pergerakan dan perjuangan bangsa akan terus terejawantahkan.”

Acara ini menjadi momentum penting dalam merefleksikan kembali peran seni, budaya, dan kemaritiman sebagai fondasi kebangkitan Indonesia menuju poros maritim dunia.

(Redaksi)

Editor Makruf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *