Ragam  

Para Seniman Jalanan Lamongan Menyampaikan Aspirasi Dalam Acara Reses dan Doa Bersama Serta Buka Bersama

admin
Img 20250322 Wa0024

DELIKJATIM86.Com/LAMONGAN – Acara yang diselenggarakan para pengamen Jalanan Lamongan tergolong menarik. Dalam ungkapannya salah satu peserta “Jika Tak Ada Anak Sholeh, Semoga Teman Sholeh bisa menjadi alternatifnya”. Begitu ungkapan Sutresno salah satu peserta dalam acara Doa bersama yang sekarang sudah berpindah alih menjadi pedagang sate di Desa Moropelang-Babat. (22/03/25)

Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Jumat, 21 Maret 2025 di rumah Parayetno selaku ketua RT 03/01 Kelurahan Banaran – Babat. Telah diikuti beberapa seniman jalanan baik dari KPJ Lamongan, Gresik, Tuban dan Bojonegoro. Termasuk perwakilan pengasong, tukang ojek, becak, mahasiswa dan pemerhati kesenian lainnya.

Selain doa dan buka puasa bersama. Acara ini juga di hadiri oleh salah satu anggota DPRD Kab. Lamongan yaitu Yak Husen. Dalam ungkapan Resesnya bahwa karya lagu yang dihasilkan seniman jalanan layak diapresiasi. Sebab nilai edukatif dan identitas kekaryaannya menjadi bagian dari petanda. Bahwa seniman jalanan yang berada di Babat-Lamongan masih produktif dan mampu menawarkan gagasan. Meskipun arus industri seni juga menyerambah dikalangan seniman jalanan.

Img 20250322 Wa0025

Tentunya ini akan menjadi catatan tersendiri, sehingga industri kreatif yang dilaksanakan pemerintah Lamongan, kedepan bukan hanya berorentasi pada produk kerajinan home industri, namun juga bisa berupa lagu dan karya seni yang lainnya.

“Catatan khusus yang disampaikan seniman jalanan pada acara Reses tersebut diantaranya ; pemerintah perlu membuat Lomba Karya Cipta Lagu berdasarkan tematik. Kemudian dikuratori untuk ditindak lanjuti menjadi album kompilasi yang dikeluarkan dalam setiap tahunnya. Berikutnya: Perlu ada pembinaan kepada seniman jalanan dengan mengarahkan potensinya dan pemerintah memberikan kesempatan dalam menampilkan karya seniman dan potensi ekonomi yang dimilikinya.”

Sedang pada jenis karya seni lain pemerintah juga perlu membuat lomba penulisan naskah film dan teater. Dimana naskah terbaik akan diajarkan dijenjang pendidikan sekolah Dasar, Menengah dan atas. Untuk ditampilkan dalam lomba pertunjukan teater dan film.

Dibuatkan Lomba cipta tari kreasi pertahun untuk umum dan dunia pendidikan. Pada poin berikutnya: dibuatkannya Lomba seni rupa untuk lintas pelajar. Dimana karya terbaik 5 besar pertingkatan akan dipamerkan, dilelang serta di pajang di sektor pendidikan, perkantoran, perusahaan dan seterusnya.

Menurut Rokhim selaku kordinator acara. Usulan yang disampaikan ini berangkat dari konsep empat sahabat kebudayaan yang meliputi, kata, nada, gerak dan warna. Sehingga makna dan daya yang dibawa empat elemen kebudayaan inilah sejatinya adalah wasilah atau alat perangkat dalam membentuk karakter building manusia.

Harapannya pergerakan kebudayaan lewat karya dunia jalanan ini juga bisa menjadi alternatif dalam melakukan syiar pembangunan peradaban. Ungkap Rokhim.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *