PCNU Lamongan Tembus Banjir Bengawan Jero||Ratusan Sembako dan Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Dusun Melawe

admin
Img 20250616 wa0074

Lamongan – Di tengah derasnya arus banjir tahunan yang kembali melanda wilayah Bengawan Jero, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan kembali membuktikan komitmennya dalam aksi kemanusiaan. Minggu (15/6/2025), ratusan paket sembako dan layanan pengobatan gratis disalurkan kepada warga Dusun Melawe, Desa Kepudibener, Kecamatan Turi, yang menjadi salah satu titik terdampak paling parah.

Aksi sosial ini merupakan kolaborasi lintas lembaga dan banom NU, melibatkan RSI Nasrul Ummah, LPBI NU, Lazisnu, MWC NU Kecamatan Turi, serta Banom NU setempat. Bersama-sama, mereka menembus medan sulit dengan perahu dari Jembatan Kiringan, Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah, demi memastikan bantuan sampai langsung ke tangan warga yang membutuhkan.

Ketua PCNU Lamongan, Syahrul Munir, menegaskan bahwa kehadiran NU di tengah masyarakat bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata.

“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah banjir. Ini bagian dari komitmen NU untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat mereka membutuhkan,” ujar Gus Syahrul, yang juga dosen Universitas Sunan Drajat (UNSUDA).

Tak hanya membagikan sembako, tim relawan NU juga sigap membantu proses evakuasi, distribusi bantuan, hingga membuka layanan kesehatan darurat di lokasi. Kehadiran mereka disambut antusias oleh warga yang selama ini kerap merasa luput dari perhatian stakeholder.

Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada NU yang sudah peduli dengan kondisi kami,” ungkap salah satu penerima bantuan.

Gus Syahrul menambahkan, Dusun Melawe merupakan wilayah langganan banjir yang selama ini jarang mendapat perhatian khusus. Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif memperhatikan daerah-daerah rawan banjir, menyediakan posko layanan kesehatan, serta evakuasi secara berkelanjutan.

Aksi PCNU Lamongan ini menjadi bukti bahwa solidaritas dan gotong royong tetap menjadi kekuatan utama dalam menghadapi bencana, sekaligus mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat untuk menyalakan harapan di tengah musibah

 

Penulis Makruf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *