Sedekah Bumi Dusun Dermo Lamongan: Wujud Syukur, Perekat Persaudaraan, dan Penopang Pembangunan

admin
Img 20250925 wa0088

DELIKJATIM86.Com/LAMONGAN – Tradisi Sedekah Bumi kembali semarak di Dusun Dermo, Desa Darmo, Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan. Ritual adat yang diselenggarakan di tengah jalan raya pada 25 September 2025 ini berlangsung khidmat dan meriah, dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, serta pemuda Karang Taruna.

Kepala Dusun Dermo, Sa’i, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan tahun ini. Ia menegaskan bahwa Sedekah Bumi bukan sekadar tradisi, melainkan wujud nyata syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki, kesehatan, dan hasil bumi yang melimpah bagi masyarakat.

“Sedekah Bumi ini jangan sampai hilang, meskipun kita hidup di era modern. Tradisi luhur ini harus terus dijaga dan dilestarikan, terutama oleh generasi muda,” ujar Sa’i. “Semoga dengan kebersamaan ini, masyarakat Dusun Dermo senantiasa diberi kesehatan, rezeki yang berlimpah, serta desa kita semakin aman dan maju.”

Sa’i menambahkan, acara tasyakuran ini bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat kebersamaan. “Mari kita jadikan Sedekah Bumi sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan semangat gotong royong antar warga,” ajaknya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga yang telah mendukung suksesnya acara Sedekah Bumi tahun 2025 ini. “Semoga semua warga senantiasa diberi nikmat sehat walafiat, rezeki yang halal dan barokah. Bagi petani semoga panennya melimpah, pedagang laris, dan yang bekerja di perusahaan diberi kelancaran.”

Selain sebagai ungkapan rasa syukur, momen ini juga dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk menyampaikan program pembangunan yang sedang berjalan, termasuk kelanjutan pembangunan jalan poros desa. Kepala dusun memohon dukungan penuh masyarakat agar seluruh program pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi warga.

Melalui Sedekah Bumi, Dusun Dermo tidak hanya memperkuat hubungan spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta, tetapi juga mempererat persaudaraan antar warga, sekaligus menjadi tonggak penting dalam pelestarian budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

(Iswanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *